PAGI YANG SUNYI

Dingin ini memeluk seluruh tubuhku

Segumpal awan berlarian menutupi mentari pagi

Cahay tak begitu Nampak di wajahnya

Lantaran awan menyelimuti sang mentari

            Rerumputan menunggu sinarnya

            Begitupula dengan reranting enggan tuk melangkah

            Mengitari pohon yang sedang lelab dalam tidurnya

            Pagi adlah keindahan, pagi adalah harapan

Dalam kesunyian ini

Burung-burung bisu dalam keheningannya

Hanya suara tetesan air hujan

Bertahta didepan jendela kamarku

            Pagi adalah kesunyian

            Pagi adalah senyuman

            Pagi adalah harapan

            Pagi adalah perbedaan

29/11/2013

Continue Reading

PAHLAWAN YANG TERLUPAKAN

Idonesiaku menangis

Oleh tangan-tangan sang penguasa

Tertawa dalam rintihan negeri ini

Pahlawan di negeri ini sudah tiada

            Disegala penjuru negeri ini terisi oleh orang-orang berdasi

            Berteriak dengan lantang berantaslah korupsi, inilah nya nyian mereka

            Tapi teriakan itu sekedar bumbu terhadap sang pahlawan

            Negeri ini terjajah oleh maling-maling terhormat yang tak tau malu

Indonesiaku menangis

Keadilan hanyalah hanyalan

Negeri ini telah menghapus memori

Keringat yang mengalir dengan deras

Negeri ini terpuruk dalam kesedihan

            Menangislah sekencang kencangnya para pawlanku

            Biarlah para maling-maling terhormat tertawa

            Mereka berada dalam kebodohan

            Tidak mau tau  siapa yang menghantarkan Indonesia kedalam istana kemerdekaan.

29/11/2013

Continue Reading

TERIMAKASIH WAKTU

Terimakasih waktu yang selalu menemaniku

Kau merubah pejalananku yang semestinya berat

Aku takkan bias menghapus waktu yang terus berjalan

Detik demi detik yang di lewati adalah kenangan

Keberhasilanku mampu melangkah adalah senyuman

            Kau takkan hilang walau sesaat

            Dalam hati ini namamu akan menjadi pekat, dan tambah pekat

            Aku tau waktu takkan bisa kembali

            Seperti daun yang bejatuhan ditaman

            Mongering dan terus mengering

Aku tetap mencintai walau dilupakan

Dan selalu setia pada waktu yang tak tergoyahkan

Oleh ombak dan angina yang berhembus kencang

Tapi aku tetap merasa, waktu takkan hampa

Walau diterpa angin yang begitu dahsyat

28/11/2013

Continue Reading

MENCARI KEADILAN DI NEGERI DEMOKRASI

Dimanakah aku kini?

Diam tegab berdiri

Mencari seorang diri

Apakah aku bermimpi?

            Dalam diri ini mencoba mengembara

            Mencari gumpalan asa yang kian menghilang

            Tak ada suara tak ada kata

            Tak menghiraukan rakyat kecil yang sedang meronta

Dimanakah aku kini?

Aku tercengang melihat negeri ini

Aku ini tidak berdaya

Tuk melangkah dililit jerami

            Dimanakah aku kini?

            Aku coba berteriak

            Tapi, pada siapakah aku akan berteriak

            Di negeri yang tuli ini tidak ada yang bisa mendengarkanku

Dimanakah aku kini?

Aku ingin melakukan sesuatu

Untuk tanahku yang semakin renta

Bagiku dan jiwaku selalu siap berkonban demi keadilan negeri ini

28/112013

Continue Reading

ANTARA DIA DAN HAYALAN

Waktu mencoba untuk tenang

Menyentuh lamunan yang begitu menderang

Sampai suatu saat dia datang

Menemani mimpi dalam tidurku

Aku tak berdaya untuk menyapa dia

            Aku tidak bisa

            Atau mungkin belum aku coba

            Menelusuri tangtangan di depan mata

Dia bukan sekedar coretan cerita

Dia nyata dan dia ada

Dia bukan sekedar hayalan yang datang di setiap mimpiku

Dia nyata dan dia ada

            Hayalan sekedar hayalan

            Hayalan bukanlah nyata

Di sudut yang terang ini

Ku coba hayalan menjadi suah kenyataan

Antara aku dan dia

28/11/2013

Continue Reading